Biro DIY, Gunungkidul – Cakrawalaonline – Rasulan
di desa Kemiri dan kecamatan Tanjungsari pada umumnya berjalan lancar. Agenda
ini telah menjadi tradisi bagi warga masyarakat kecamatan Tanjungsari kabupaten
Gunungkidul DIY.
Oleh karena itu, menurut Wasno, bila acara tersebut belum
diadakan bagi warga masyarakat merasa belum sah dalam menjalani hidup di
masyarakat. Oleh karena itu tradisi tinggalan nenek moyang ini selalu diadakan
setahun sekali di tiap-tiap padukuhan dengan menggelar berbagai kegiatan seni
dan budaya serta tradisi masyarakat.
Rasulan yang intinya memuji rasul atau memuji Nabi Muhammad
SAW itu bagi warga masyarakat kecamatan Tanjungsari telah lekat dan dihayati
oleh warga masyarakat. Sehingga Rasulan jadi agenda tahunan dan upacara adat
untuk mengungkapkan rasa sukur kepada tuhan Alloh SWT.
Memang diadakan sehabis panen, dan ada juga habis panen
menjelang garap kebun menjelang tanam berikutnya, yang jelas acara Rasulan
diadakan setahun sekali. Acara ini harus dihayati semua warga masyarakat dari
semua kalangan termasuk para generasi muda di wilayah kecamatan Tanjungsari.
Demikian dipaparkan oleh Samidi kepala desa Kemiri ditemui wartawan di
kantornya belum lama ini.
Rasulan mempunyai makna penting bagi kehidupan warga
masyarakat secara menyeluruh. “Bagi warga Gunungkidul yang bekerja mencari
nafkah keluar daerah, seperti bekerja di Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang,
Surabaya dan lainnya itu bila musim Rasulan mereka pasti pulang untuk nengok
keluarga yang di rumah,” katanya.
Selain itu kata kades, warga yang merantau itu kan bekerja
untuk keluarga di rumah. Jadi mereka saat di rumahnya ada acara Rasulan mereka
pulang membawa rejeki untuk keluarganya. Hal ini adalah sangat penting bagi
warga rantau dari Gunungkidul. Sehingga warga rantau di Jakarta sekarang sudah
punya paguyuban.
Mereka dudah membentuk Ikatan Keluarga Gunungkidul atau IKG.
Hidup bergerombol atau mengelompok di tanah rantau merupakan sistem yang mereka
bangun untuk menyambung tali silaturahmi demi keluarga masa depan yang semakin
baik. Sehingga IKG dinama-nama belakangan ini punya hubungan yang makin erat
dengan birokrasi pemkab Gunungkidul.
Pemerintah kabupaten Gunungkidul tidak bisa meremehkan IKG
karena itu merupakan paguyuban yang kuat untuk membangun keluarga dan wilayah
mereka dengan cara mencari rejeki di luar daerah. Samidi kades Kemiri dan
beberapa kades lain yang ada di kecamatan Tanjungsari juga mengakui hal itu. (Sab)
Tidak ada komentar