Biro DIY, Gunungkidul – Cakrawalaonline – Lomba
Desa Karangtengah Wonosari terpaksa bau tletong sapi. Sebab semua tim penilai
dan pengunjung diajak oleh kades untuk mendekati sapi di tepi jalan dekat
kantor desa. Sapi itu disetorkan untuk desa oleh warga masyarakat masing-masing
seekor untuk lomba. Setelah terkumpul ditempat itu sapi itu ngebrok, sehingga
baunya tidak enak.
Kades mengajak semua tim penilai untuk mencium tletong sapi
secara dekat. Juga mencium kencing sapi. Karena sapinya berjumlah hampir
ratusan sehingga bau tai dan bau kencing terasa tidak enak. Tim penilai terasa
gebres gebres untuk melihat sapi yang disuguhkan kades itu. Dengan
terpaksa nampaknya tim penilai mendekati hanya beberapa menit, tidak ada
satu jam.
Bila tim penilai mendekati sapi satu jam atau lebih bisa
gebres-gebres dan nantinya setelah diajak makan siang pasti bau tletong. Untung
semua tim penilai hanya diajak melihat sapi itu beberapa menit saja, sehingga
terasa aman dan lega. Kades memang pandai menjebloskan tim penilai untuk
merasakan bau tidak enak itu. Sehingga tim evaluasi kabupaten yang digelar Rabu
Legi 11-04-2018 dengan pagelaran dua sampel padukuhan yaitu Kajar dan Kedung
berkesan.
Tim penilai terkesan hanya mantok mantok, mungkin teringat
tletong sapi dan kencing sapi yang dipamerkan kades. Jauh dari permasalahan itu
memang tugas rombongan tim evaluasi kabupaten kala itu dibuat terkesan karena wilayah
itu tidak terlalu lebar. Hanya saja semua warga masyarakat diajak keluar rumah
berada di jalan-jalan yang dilalui tim penilai. Sehingga nampaknya sambutan
atau partisipasi masyarakat seolah besar.
Katanya, itu hanya sebagian sapi yang disetorkan warga untuk
lomba. Bila dikeluarkan semua sapi milik warga, diperkirakan tim penilai bisa
muntah-muntah karena bau tletong. Itu hanya soal sapi, desa Karangtengah punya
juga kambing, kalau kambing lebih prengus. Sehingga tim penilai tidak diajak
oleh kades untuk mendekat. Karena bau kambing memang lebih prengus. Kata orang,
kalau tim penilai diajak mendekat kambing, nantinya dia tidak mau makan siang.
Selain sapi, disiapkan juga kambing, dalam lomba desa
Karangtengah dipamerkan peso, pacul, pedang, samurai dan lainnya. Itu semua
barang alat yang sering digunakan orang untuk bekerja. Kala itu ketua tim
penilai diberi samurai atau pedang besar oleh kades. Ada yang mengira akan
diajak berkelahi, ternyata tidak. Itu di Kajar Karangtengah memang tukang buat
gaman dari besi. Kadesnya nantang, siapa berani dengan alat dari besi
produknya. Disediakan ribuan jenis alat kerja dari besi untuk kerja. Ketua tim
tidak jadi marah. Lomba bubar, semua pulang, karena teringat tletong sapi. (Sab)
Tidak ada komentar